Posted by : bakhruthohir.blogspot.co.id Kamis, 18 Juli 2019

[Sumber: www.youtube.com/watch?v=1w7OgIMMRc4]

Ketika ada pertanyaan, pernah gak kalian tidak suka pada sebuah band tapi hampir rata-rata orang suka?

Kebetulan aku memiliki jawaban “iya”. Band itu adalah Guns N’ Roses. Sungguh aku biasa-biasa aja pada band ini, padahal dalam hidupku, aku pernah merasakan seriusnya belajar gitar, hampir setiap hari ngulik dan mencoba lagu serta melodi baru. Dan memang harusnya Guns N’ Roses adalah salah satu band yang aku pelajari dalam bermain gitar.

Asal mula ketidaksukaanku pada Guns N’ Roses masih berkaitan dengan momen pertemuan pertama. Saat itu, kurang lebih saat kelas VIII Mts. Ketika masa awal belajar gitar.

Untuk seorang gitaris pemula, para sesepuh sering kali memberikan materi gitar yang enak untuk dipelajari dan dimainkan. Point plus selain enak dan mudah tentu soal keren. Dan Guns N’ Roses adalah salah satu band yang sangat direkomendasikan dalam awal belajar gitar.

Dibilangnya “wah band ini rock sekali. Enak dan keren. Coba latihan sweet child o mine!”. Tentu bisa ditebak karena apa, tentu karena solo gitar dari Slash yang membanjiri lagu ini. Baru mulai saja sudah solo.

Tapi itu semua sayangnya tidak berlaku di hidupku. Permulaan lagu yang hanya berisi melodi pelan, suara yang sama sekali tak unik, nada yang standard dan pastinya menjadi alunan pembuka yang kurang memikat. Disusul petikan bass yang bermain harmonisasi berniat memberikan sentuhan melodik, gitar ngenjeng sesekali yang membangun ritme dan drummer yang hanya sesekali bermain simbal untuk memberikan suasana lebih hidup.

Namun sayangnya semua itu tidak berguna di telingaku. Pembukaan yang membosankan dan tidak mengairahkan. Dan yang paling krusial, lagu ini pelan, pelan sekali untuk mau dikatakan band rock. Hal ini karena di kepalaku dulu, yang namanya rock ya temponya harus cepat dan kuat.

Sebenarnya solo awal tidak sepenuhnya gak enak. ya enak, tapi gak sampek buat tercengang dan berseru “wah ini!”. Tidak memikat, dan ya hanya berlalu saja. Nada-nada pembuka seperti itu sudah tidak memberikan efek kejut di telinga.

Kalau yang ditanya soal “Ikonik?” Tentu, sangat ikonik, apalagi para pemuja Guns N’ Roses sangat memvisualisasi mereka dengan sangat baik. Sangat dewa lah. Apalagi memang didukung dengan dandanan yang nyentrik.

Siapa coba yang tidak terpikat dengan gaya kepala dari Slash?

Tapi masalahnya tidak hanya soal persona, tapi ya tadi, soal irama.

Lagu yang isinya hanya permainan drum dobble strok “duk tak duk duk tak duk duk tak duk duk~”, itu saja sampai lagu selesai, sangat standart dan membosankan!.

Permainan gitar kedua yang tidak memberikan peran signifikan. Udah lah gak pakek gitar kedua juga gak apa-apa. Beda gitu rasanya kalau mendengar gitar kedua dari My Chemical Romance atau Avenged sevenfold yang menurutku sangat bekerja keras untuk membangun suasana.

Permainan gitar kedua yang krusial dan sangat berpengaruh pada aura lagu. Sementara gitar kedua Guns N’ Roses di lagu sweet child o mine tidak semenarik itu.

Bass juga tidak begitu menarik, kayaknya emang karena nada dasar yang diambil adalah standar begitu ya, jadi ya hasilnya standar semua. Dan untuk Axl Rose, ini adalah salah satu kelebihan, kuat karena suara yang melengking khas. Sayangnya memang Axl sepenuhnya sendirian, bahkan solo slash yang tengah pun buatku biasa saja. Ya cepat, tapi apa? Sudah ya begitu aja.

Begitulah sweet child o mine yang tidak sweet di hidupku.

Memang sayangnya adalah kenapa pertemuan pertamaku dengan Guns N’ Roses adalah lagu sweet child o mine, coba kalau pertemuan pertamaku adalah welcome to the jungle atau paradise city. Mungkin akan lain ceritanya. Bisa jadi yang aku idolakan sekarang bukan Metallica, tetapi Guns N’ Roses ini, karena Metallica baru hadir belakangan ini.

Selamat Mendengar Musik!

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. saya sangat menyukai ini lain waktu ada kesempatan bermain lah di rumah kami Syair Togel

    BalasHapus

Popular Post

Tengok Sahabat

Diberdayakan oleh Blogger.

Top Stories

About

- Copyright © Tigabelas! -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -