Archive for Mei 2020

Saya Sudah Ikhlas Liverpool Juara

[Sumber: setanmerah.net]
Salah satu kerumunan yang dilarang dihelat selama masa pandemi adalah kerumunan suporter bola. Akibatnya semua liga-liga top eropa, ataupun yang bukan top, terpaksa melakukan jeda tanpa diketahui sampai kapan akhirnya. Penutupan liga ini sudah berlangsung sejak pekan kedua bulan maret 2020.

Pertandingan terakhir yang kutonton adalah laga manchester united di ajang liga malam jumat. Yang entah saat itu manchester united melawan siapa, namanya juga liga malam jumat, liga yang tidak bergengsi dan hanya jadi sasaran bully. Siapa juga yang kenal dengan semua tim yang berlaga di sana kecuali pengamat sepak bola. Di laga itu, stadion hanya terisi beberapa penonton, entah datang dari mana, pokoknya laga itu aslinya emang sudah tidak mengizinkan penonton dalam jumlah besar datang, cuma ada sejumput manusia yang menyanyikan chant yang sayup-sayup terdengar. Saat awal laga, kedua kesebelasan juga tidak melakukan salaman, jadi prosesinya pemain masuk lalu tepuk-tepuk sedikit, foto-foto terus undian kick off dengan wasit, main, emyu menang dan selesai.

Pada mulanya, saya kira pertandingan sepak bola masih akan tetap bergulir tanpa kehadiran penonton. Persis seperti saat laga terakhir manchester united di kancah liga malam jumat. Ehh ndilalah pertandingan yang dimenangkan manchester united itu adalah pertandingan terakhir manchester united sebelum libur pandemi, karena weekend setelahnya sudah tidak ditemui lagi pertandingan sepak bola. Saat itu nyaris semua liga telah memutuskan menunda semua pertandingan dan berakibat pada kecutnya weekend sebagian umat manusia di dunia. 

Saat ini kita, fans emyu, jadi lupa hari. Karena sudah tidak pernah masuk gua lagi. Kalau dulu-dulu, saat fans manchester united dan juga tentu saja arsenal kok bersepakat bermukim di gua, itu bisa dipastikan sedang awal pekan. Namun saat ini sudah tidak ada lagi penanda hari. Apalagi ditambah sekarang juga jumatan diliburkan, diganti salat dzuhur di rumah, jadi ya sudah benar-benar tak ada penanda.

Saat pandemi corona, semua fans bola setara, karena gak ada yang jadi sasaran bully. Fans arsenal setidaknya bisa tetap sesumbar di depan fans liverpool, karena hanya arsenal lah yang pernah dapat piala emas english premier league (EPL). Ya paling yang masih tetap tidak setara adalah masyarakat dengan tingkat ekonomi yang berbeda. Yang tugasnya disuruh belajar dari rumah pakai internet, Ha ini pada kenyataannya tidak semua orang terjangkau oleh internet je, akhirnya ya terpaksa belajar via radio.

Kembali ke pokok permasalahan. Dalam perkembangan musim 2019-2020, sebenarnya emyu masih memegang erat prinsip tim semenjak ditinggal papa fergie, yakni menjadi  klub yang angin-anginan. Jangan salah, angin-anginan itu bukan nasib, itu prinsip. Ketika emyu menghadapi tim papan atas, langsung gengsi bermain si setan merah bercokol tak tertahankan, jadilah emyu menjadi tim yang bener-bener garang. Buktinya tentu tetangga berisik dan chelsea. Kalau ada yang bilang arsenal bisa kalahin emyu musim ini, ya itu karena laga lawan arsenal sudah tidak bergengsi, mohon arsenal tau diri. Kedua tim itu benar-benar dibuat tak berdaya melawan de gea dan bala tentara. Namun saat asa tim sedang tinggi-tingginya gara-gara selesai menang melawan tim papan atas, emyu kembali keok musuh tim-tim tak bergengsi, nah ini, termasuk juga arsenal. Begitu saja terus, diulang-ulang sampai Pogba tau-tau punya anak. Pamitnya cedera kok tau-tau punya anak, aku juga heran. 

Selama musim 2019-2020 ini pula, kalau diamati secara seksama, tim yang konsisten dan dalam permainan sangat efisien ya jawabannya liverpool. Meskipun dalam beberapa laga mereka dibantu keberuntungan. Seperti saat mereka menang tipis lawan leicester, tetapi secara garis besar mereka adalah tim yang konsisten, itu poin penting, persis saat leicester juara epl, itu karena konsisten. Pokoknya kalau pas musuh liverpool dan bola sedang dibawa mereka, entah mane atau salah, isi dada cuma mak tratap, hal yang sama saat chelsea sedang kuat-kuatnya dibawah asuhan conte atau leicester pas juara, berbahaya sekali kalau bola dibawa mereka.

Selain itu, mereka juga memang pada kenyataannya memiliki pelatih yang jos gandos dan komposisi pemain yang ciamik dari depan sampai belakang. Tak ada kekurangan apapun, pemain rata solidnya, rata kuatnya. Tentu sebagai sama-sama kiper, saya menaruh respect setinggi-tingginya pada Alisson Becker. Ini kiper sudah terlihat yahut dan menjadi perhatian saya sejak masih berseragam As Roma. Tapi beruntunglah liverpool cuma punya satu kiper hebat, kiper kedua dan ketiga mereka tetap saja gurem, HAHAHA. tidak seperti emyu, ini poin penting juga. 

Dengan kualitas pemain yang top dan cara bermain yang efektif dan konsisten seperti itu. Tentu saya sebagai fans emyu yang telah melihat cara mereka bermain dan menyaksikan tidak berdayanya emyu di depan mereka, padahal emyu lagi besar-besarnya gengsi musuh tim besar, masih saja emyu menelan kekalahan. Dari sana, saya bener-bener ikhlas liverpool yang jadi juara musim ini. 

***

Konon kabarnya, liga inggris akan dilanjutkan akhir mei mendatang. Dihelat di lapangan netral, tanpa penonton dan semua siaran digratiskan. Ya untunglah, biar liverpool benar-benar menjadi juara dan manchester united bisa merangsek masuk 3 besar menggeser chelsea. Amin amin amin.
Minggu, 03 Mei 2020
Posted by bakhruthohir.blogspot.co.id
Tag :

Popular Post

Tengok Sahabat

Diberdayakan oleh Blogger.

Top Stories

About

- Copyright © Tigabelas! -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -