Posted by : bakhruthohir.blogspot.co.id Sabtu, 09 Januari 2016


Malang, sembilan Januari 2016

Selamat siang Indonesia. Siang yang cerah ini nampaknya memberikan banyak sekali semangat untuk penulis membahas masalah-masalah lucu di sekitar kita, ya semoga ini menjadi barokah untuk kita semua. 

Teman-teman semua -yang laik-laki- pernah suka dengan seseorang wanita?

Kalau pernah, apa yang membuat tertarik?

Dari sisi cantik luar atau sisi yang lain? 

Atau teman-teman semua pernah memperlakukan berbeda pada teman-teman kita yang memiliki paras relatif cantik dengan teman-teman kita yang memiliki paras kurang menarik?

Bagi penulis sendiri, belum pernah menemui ada seseorang yang bisa tertarik kepada seorang wanita karena sang wanita tidak berperawakan menarik. Karena mesti laki-laki ini mulai menyukai seorang wanita karena wajahnya yang enak dipandang, matanya indah, bibirnya manis, badanya montok atau apalah-apalah lain di parasnya. Dan penulis sendiri pun masih seperti itu.

Kalau teman-teman semua pernah suka dengan wanita yang alasannya bukan karena paras atau menemui teman yang suka karena alasan ini, boleh kita berdiskusi bersama membahas masalah ini agar khasanah pengetahuan kita semakin luas.

Tulisan ini memang sengaja penulis tulis dan ditujukan untuk menyoal pada teman-teman yang masih suka wanita karena paras luarnya saja. Ya karena penulis masih seperti itu juga. Mari kita belajar bersama-sama, karena sungguh hina apabila penulis mencoba menggurui teman-teman semua.

Wanita bukan hanya objek seksualitas. Wanita tidak sesempit itu

Sejujurnya kata-kata itu sangat terinspirasi dari mendiang Gus Dur. Dan dari kata-kata ini mari kita observasi sedikit dan kita masukan khasanahnya pada kehidupan kita.

Apakah teman-teman semua memiliki accound sosial media? Entah facebook, instagram, twitter atau yang lain? 

-Khusus untuk teman-teman yang laki-laki- Apa yang teman-teman cari dari sosial media? -monggo dijawab sendiri-sendiri-

Kalau penulis  mencari kabar teman, gambar karya seni, seputar musik dan olah raga. Selain itu, kalau sudah bosan ya melihat-lihat paras cantik kaum hawa. 

Nah entah mengapa, saat sudah tidak ada yang dicari, saat kita bosan dengan sosial media, dan iseng-iseng dengan internet, akan sering kali bermuara pada eksploitasi wanita, ya mencari siapa yang cantik, siapa yang bertubuh indah, siapa yang terlihat manis. Kenapa kok hal-hal ini?.

Dan nampaknya kita sudah lupa, bahwa sebenarnya wanita bukan hanya objek untuk pemuas seksualitas. Wanita sama seperti kita -laki-laki- . wanita bisa belajar, wanita bisa pintar, wanita bisa berprestasi, wanita bisa mengubah dunia.

Wanita bukan kelas kedua didunia ini. Kita semua sama saja. Kita memiliki hak yang sama di mata hukum, kita memiliki penilaian yang sama di mata Tuhan, kita memiliki kelas sosial yang sama, kita memiliki hak yang sama dalam bersekolah. 

Astagfirullah. Memang kita sering lupa dan menganggap wanita terlalu sempit. Bahkan dalam hal menolong saja kita sering kali memilah-milah siapa yang berperawakan menarik. Untuk teman yang berperawakan menarik -apalagi yang kita suka- jangankan diminta pertolongan, kita malah yang menawarkan jasa. Seakan-akan wanita ini sungguh lemah sampai segalanya harus kita tolong. Sementara untuk teman yang tak berperawakan kurang menarik kita enggan-engganan untuk menolong dan bersilat lidah mencari alasan untuk menolak. Tak sadarkah kita, bahwa mereka yang datang kepada kita -baik cantik atau tidak- untuk meminta pertolongan digerakkan oleh Allah? Lantas kalau kita menolak permintaan itu karena alasan dia tak berparas cantik. Apakah tak serta merta kita juga telah menolak utusan Allah yang datang ke kita. Tak sengaja kita menolak perintah Allah plus menghina ciptaan Allah.

Sungguh ketika kita melakukan hal ini. Kita menjadi orang yang sangat tak manusiawi. Kita menolong orang bukan dari siapa yang membutuhkan tapi dari siapa yang berparas cantik. Pantaslah saat ini kita dianggap manusia yang tak manusiawi.

Dalam perkembangannya, laki-laki dan wanita memang sama dan beda. Kedua hal ini berjalan bersama-sama.

Kita berbeda karena kodrat. Paling mudah laki-laki berpenis dan wanita bervagina. Itu saja sudah sangat jelas. Dan kita sama, sama-sama memiliki hak untuk belajar, berkarya, berkembang dan dihargai.

Kalau banyak laki-laki yang dihargai karena dia berprestasi, kenapa wanita ini hanya dilihat dari sisi seksual saja. Malah saat ada calon pemimpin negara berjenis kelamin wanita itu sudah dihujan sampai ke mana-mana. 

Ya beruntunglah kita hidup di dunia yang serba relatif ini. Sehingga orang yang kita anggap kurang cantik tetap dijatah jodoh, prestasi, dan kemampuan oleh Allah di belahan dunia yang lain, yang menganggapnya cantik.

Wallahu A’lam

Semoga kita semua bisa belajar dan meminimalisir tindakan menyempitkan kaum wanita. Wanita indah bukan dari dia seperti apa, namun dari bagaimana kita melihatnya. Mari bersama-sama memperbaiki diri. Dan penulis ucapkan terima kasih pada diskusi siang yang ringan dan menyenangkan, sahabat Iqbal dan Nopek.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Tengok Sahabat

Diberdayakan oleh Blogger.

Top Stories

About

- Copyright © Tigabelas! -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -