- Back to Home »
- Embun »
- Harmoni malam tahun baru
Posted by : bakhruthohir.blogspot.co.id
Kamis, 31 Desember 2015
Malang, tiga puluh satu Desember 2015
Selamat sore Indonesia, di penghujung tahun ini nampaknya di
luar sana sudah semakin sesak jalan-jalan raya. Suasana mendung selepas hujan
tak mengganggu niat orang-orang untuk menikmati malam pergantian tahun
bersama-sama di pusat keramaian. Namun aksi berbondong-bondong menuju tempat
keramaian ini kok serasa dibarengi dengan gerakan masa untuk mempropagandakan
aksi jangan merayakan malam pergantian tahun.
Pas tadi malam penulis sempat mengganti PM BBM penulis dengan
sebuah pertanyaan “masih adalah yang mau larang-larang merayakan tahun baru?”
dan dari sana ada beberapa orang yang memberikan komentar pada PM tersebut, dan
kok sama-sama memberikan respon “jangan merayakan tahun baru”
Lalu kenapa kalau ada orang yang ingin merayakan?
Argumen yang diberikan orang-orang melarang ini adalah proses
perayaan tahun baru adalah pemurtadan masa secara masal, karena dalam
praktiknya banyak menyerupai agama lain. Seperti meniup trompet adalah praktik
agama Yahudi untuk memanggil jamaahnya, kembang api adalah praktik agama Majusi
dan lonceng adalah praktik agama Nasrani. Lalu kalau kita melakukan praktik
tersebut, serta mertakah kita keluar agama?
Kalau sebelum berangkat ke pusat keramaian ada seorang yang
selesai salat isya dan keluar untuk bertemu teman-temanya untuk menyambung
silaturahim masih salah? Ya “salah” kalau yang menjawab dari kalangan orang
yang melarang merayakan tahun baru.
Sebenarnya satu hal yang cukup membuat risih penulis adalah
“ya cumak ingin mengingatkan sesama muslim”.. hem muslim ya, yakin sekali kalau
sedang ngomong masih muslim,. Jangankan kita datang ke perayaan pergantian
tahun, kita salat tidak ingat Allah saja sudah tergolong syirik kecil, nah
loh,, enteng sekali mulut itu bilang bahwa jasad dan sukmanya masih muslim.
Penulis rasa, momen seperti inilah yang sangat ditunggu oleh
pedagang-pedagang kecil. Besok banyak orang-orang
bisa makan dengan tenang karena malam ini jualan jagung manis mereka laku
keras, dagangan trompet mereka banyak terbeli, dan banyak pedagang makanan dan
minuman yang mengambil laba banyak malam ini. Malam ini pertukaran uang sangat
besar, dan membuat wong cilik bisa bernafas lega karena mengantongi uang
hasil berjualan malam ini.
Apakah aspek ekonomi semacam ini tak pernah di fikirkan
teman-teman yang suka melarang perayaan malam tahun baru?
Kok ketika dibayangkan, semisal tak ada sama sekali orang
yang berjualan trompet, jagung dan makanan kecil sama sekali malam ini, mereka
masih akan mikir, besok anak saya makan apa. Bukankah perayaan ini
berkah untuk mereka?
Lantas semisal ada orang yang malam ini membuat sebuah
cita-cita yang harus terealisasi di tahun 2016 dan mengevaluasi cita-cita di
tahun 2015 itu hal yang buruk? Islam mengajarkan agar kita selalu bergerak
untuk menuju kebaikan, dan mengevaluasi perbuatan yang salah di masa lampau.
Apakah ini berlawanan dengan ajaran Islam?
Apakah masih ingin melarang-larang orang merayakan tahun baru
dan menjual nama muslim?
Ya tidak papa se kalau
ada teman-teman yang tidak mau merayakan malam pergantian tahun, namun alangkah
lebih elok kita saling menghormati, biarkan yang mau merayakan silakan
merayakan, kalau tidak mau merayakan ya silakan gak usah merayakan. Berbedaan
itu wajib hukumnya, namun yang tak boleh adalah saat terpecah belah. Kita harus
tetap saling menghormati dan menghargai.
Ingat juga kita sedang hidup di Indonesia yang sangat beragam
masyarakatnya, kalau tak siap dengan perbedaan ya monggo cari negara lain yang
homogen masyarakatnya.
Pada ulama’ kita telah mengajarkan kita untuk hidup sederhana
dan saling menghormati. Yang ingin merayakan ya rayakan dengan wajar, yang tak
mau merayakan ya silahkan beraktifitas lain yang wajar, gak usah terlalu ngeresulo
hatinya melihat banyak orang merayakan.
Semua ada sisi positif dan negatif, namun jangan sampai lupa
sudah jadi sunnahnya manusia terlahir berbeda, namun kita harus siap menghargai
satu sama lain. Ya seperti sebuah lagu, akan terbentuk sebuah harmoni yang
indah apabila disusun dari banyak instrumen musik. Bayangkan saja apabila musik
itu hanya dibentuk dari satu instrumen musik dan hanya bermain di kunci G saja,
apakah ya enak dan akan tercipta harmoni? Ya seperti itulah indahnya perbedaan.
Yang dapat dinikmati.
Wallahu A’lam
Semoga perayaan malam tahun baru kali ini lancar dan aman.
Sampai jumpa tahun depan. Semoga kita masih diberikan waktu oleh Tuhan untuk
bisa bertemu dan bercerita kembali.