Posted by : bakhruthohir.blogspot.co.id Kamis, 14 Januari 2016


Malang, Empat belas Januari 2016

Selamat siang Indonesia, hari ini panas. Panas sekali karena berita yang sedang simpang siur di media yang memberitakan adanya serangan teror di Jakarta.

Setidaknya ada hampir 4 netizen yang terbelah dari tragedi ini.

Yang Pertama adalah mereka yang membuat gerakan hastag di sosial media untuk mendukung dan bersimpati pada korban tragedi ini. Hastag yang ramai digunakan semacam #PrayForJakarta . Trand hastag dan doa melalui hastag (#PrayFor....) memang sedang boming di  seluruh permukaan dunia. Apa-apa yang membuat kita bersimpati di barengi dengan beredarnya hastag tersebut di media sosial.

Ya ini memang bukan perilaku yang keliru, karena penulis yakin masih ada di antara jutaan netizen itu yang tulus berdoa sebelum membuat hastag itu. Lagian juga sekarang adalah masa teknologi, sehingga sah-sah saja orang melakukan tindakan ini.

Tragedi bom kali ini cukup memikat karena ada sebagian netizen yang tergolong di golongan kedua. Yakni golongan yang jangan menggunakan hastag -#PrayForJakarta-. Nampaknya di golongan kedua ini menggunakan pendekatan ekonomi dalam menyikapi tragedi ini, karena kampanye yang mereka brodcast-kan ke berbagai media sosial adalah No PrayForJakarta, karena apabila semua orang menggunakan hastag tersebut akan menjadi tanding topik dunia, lalu investor cemas sehingga direct invest flow ditarik lalu uang beredar naik saving turun, suku bunga naik, kredit bayar gagal, rupiah melemah, inflasi dan krisis. Dari sini secara tidak sadar kita sudah terbelah. Karena golongan satu pasti tak suka apabila gerakan kemanusiaan mereka dihalangi hanya karena uang oleh kelompok dua.

Kita lanjutkan terlebih dahulu ke kelompok yang ketiga. Hem,, entah apa yang menjadi pola pikir kelompok yang ketiga ini. Karena ada sebagian netizen yang membuat twit atau status “Jakarta baru di bom sudah bertebaran hastag #PrayForJakarta, Gaza tiap hari di bom kok hening”. Ya tapi biarlah orang-orang berspekulasi, namanya juga demokrasi. Kali saja pas seperti ini suara mereka bisa terdengar netizen yang lain, dan yang mereka resahkan bisa di perhatikan orang lain.

Golongan yang ke empat adalah netizen yang mengatakan aksi terorisme ini hanya aksi pengalihan isu. Karena hari ini adalah hari terakhir Freeport Indonesia menawar saham. Dan pengalihan isu-isu yang lain. Ya kalau memang di lihat dari kaca mata analisis framing, pembuatan berita juga dapat digunakan untuk mengalihkan perhatian masyarakat, agar isu lain saja yang lebih di exspos masyarakat.

---

Serangkaian ini membuat hari ini Indonesia benar-benar ramai dengan spekulasi. Banyak sekali orang-orang yang menjadi hakim dan detektif dadakan. Karena banyak sekali yang mulai mengutuk orang lain bersalah dan membuat spekulasi sesuai pendekatan mereka masing-masing.

Teringat pada sebuah adagium yang dibuat Rendra. Kalau jiwa manusia Indonesia seperti rumput kering. Terpercik api sedikit selahan bisa terbakar. Sungguh terasa begitu banyak orang-orang menjadi bersemangat menyebarkan update berita pada sesama dan mengklaim berita dari pandangannya yang benar.

Salah satu yang tersiar saat ini adalah berita, jangan forward atau re-forward gambar dan informasi, karena itu bisa menjadi materi viral teroris sebagai tolak ukur keberhasilan teror. Karena teror adalah melukai satu orang untuk menanamkan ketakutan pada sejuta orang. Ada pula gerakan yang mengatakan “Kami Tidak Takut”. Ya kalangan yang ini nampaknya sadar betul bahwa teroris bisa dikalahkan apabila mereka tidak berhasil menakut-nakuti masyarakat.

Namun apapun yang sudah diberitakan hari ini, mari kita awali terlebih dahulu dengan mendoakan saudara kita yang menjadi korban teror itu dan mendoakan aparat agar segera bisa meringkus pelaku teroris. Indonesia damai bersama kita, mari rapatkan barisan seraya berdoa dan tidak takut pada mereka yang menebar kekacauan. Mari kembali belajar untuk tidak menjadi generasi yang berjiwa rumput kering, mari mengkonsumsi berita dengan lebih bijaksana dan tidak bertingkah gegabah.

Wallahu A’lam


Semoga Indonesia selalu di berkahi Tuhan yang maha esa, dan mari melanjutkan aktivitas masing-masing.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Tengok Sahabat

Diberdayakan oleh Blogger.

Top Stories

About

- Copyright © Tigabelas! -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -