Posted by : bakhruthohir.blogspot.co.id Selasa, 21 Mei 2019



[Sumber: islami.co]
Dengan sebenar-benarnya, asline hari ini aku pengen mengulas soal kebiasaan tidur saat puasa. Karena beberapa hari lalu baru dengar konsep tidur yang katanya ibadah itu, dengan perspektif sangat baru untuk hidupku yang diungkapkan gus Muwafiq.

Semula aku hanya memahami kalau tidurnya orang puasa itu ibadah, wes itu tok. Terus berkembang, katanya tidur dianggap ibadah itu kalau malamnya habis untuk ibadah, ini fair si, jadi ada keterangan dan sebab kenapa kegiatan yang uwenak itu bisa bernilai ibadah. Terus yang terakhir, kata gus muwafiq, ini unik sekali, malah menegasi tidur “tidurnya aja ibadah, apalagi kalau kamu melek. Bisa dzikir, bisa kerja, bisa ini itu”. Jadi tetap yang lebih baik dilakukan saat siang puasa adalah beraktivitas. Tidak malah puasa kita membuat siang jadi malas, dan ya nyambung juga dengan konsep doa yang beberapa hari lalu sempat aku jadikan refleksi ramadan. logis ya. Menarik-menarik.

Tapi, selepas tak pikir-pikir hal itu, tak anggan-anggan konsep tidur untuk orang puasa ini, kok sekarang dunia maya menjadi gaduh karena penetapan hasil pilpres. Hehe. Memang duniawi itu menyenangkan.

Kalau butuh bukti tentang nikmat sesaat lebih menarik dan banyak menipu orang dari pada nikmat abadi di hari pembalasan, hari ini adalah contoh yang bagus. Banyak orang yang lebih tertarik membicarakan agenda lima tahunan ini dari pada menahan diri.

Ya ini berlaku bagi yang menang dan yang kalah si, bagiku sama saja. Wes tercium emosi dan sumbu pendek tertanam di kedua kubu. Pun dengan tulisan ini. Lawong jelas-jelas aku pengen bicara soal ibadah tidur, kenapa sampai paragraf ini wes ngomongin pilpres. Sial sial. Semoga kita gak rugi-rugi amat hidup di dunia ini.

Yang bikin aku tergerak malah kepikiran pilpres dan menyampaikan sedikit informasi soal tidur adalah gara-gara barusan baca meme, bunyinya “jadi ini alasan penetapan pilpres malam-malam. Kalau siang, puasa bisa batal, gak boleh boong”

Meme itu udah pasti meme ocehan si, ya pokok pengen rame-rame aja. La gimana gak rame-rame, dia wes pakek narasi agama, puasa, eh anggap boong bikin batal puasa. Itu yang buat meme makan permen rasa apa si, kok bisa lucu banget. Boong bikin batal puasa, hemm.

Kalau boong itu bikin amal puasa kosong, mungkin iya. Lawong ukuran syariat, ndak ada tuh aturan gak oleh boong. La kalau boong bikin batal puasa, situ bilang curang gak mau membuktikan alias asal tuduh, itu bikin amal puasa dilipat gandakan gitu? Emm,, legit ya

Jadi sudah lah, aku juga gak ingin berlarut-larut membicarakan itu. Mari menahan diri. Tulisan ini juga mau aku tahan gak banyak-banyak, biar cuma secuil ini saja.

Yuk sama-sama jaga ketertiban. Kalau Kata Gus Dur; Main bola itu ya permainan, tapi mainlah yang serius, serius mainnya, gak kayak sepak bola gajah. Tapi ingat, sepak bola itu ya ada aturannya, jadi kita gak bisa seenak udel sikat kaki orang, selamat bermain sepak bola, selamat berdemokrasi, selamat berpuasa, selamat menahan diri. 

Kalau kondisinya bising kayak gini, pengennya marah-marah aja, ancen bener, tidur adalah sebaik-baiknya ibadah saat ini. wes wes turu kono, ngerameni twiter. hasishhhh~~~
Salam :)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Tengok Sahabat

Diberdayakan oleh Blogger.

Top Stories

About

- Copyright © Tigabelas! -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -