- Back to Home »
- Embun »
- Refleksi Ramadan #16
Posted by : bakhruthohir.blogspot.co.id
Selasa, 21 Mei 2019
[Sumber: islami.co] |
Dengan sebenar-benarnya,
asline hari ini aku pengen mengulas soal kebiasaan tidur saat puasa. Karena
beberapa hari lalu baru dengar konsep tidur yang katanya ibadah itu, dengan
perspektif sangat baru untuk hidupku yang diungkapkan gus Muwafiq.
Semula
aku hanya memahami kalau tidurnya orang puasa itu ibadah, wes itu tok. Terus
berkembang, katanya tidur dianggap ibadah itu kalau malamnya habis untuk
ibadah, ini fair si, jadi ada keterangan dan sebab kenapa kegiatan yang
uwenak itu bisa bernilai ibadah. Terus yang terakhir, kata gus muwafiq, ini unik sekali, malah
menegasi tidur “tidurnya aja ibadah, apalagi kalau kamu melek. Bisa dzikir,
bisa kerja, bisa ini itu”. Jadi tetap yang lebih baik dilakukan saat
siang puasa adalah beraktivitas. Tidak malah puasa kita membuat siang jadi
malas, dan ya nyambung juga dengan konsep doa yang beberapa hari lalu sempat
aku jadikan refleksi ramadan. logis ya. Menarik-menarik.
Tapi, selepas tak
pikir-pikir hal itu, tak anggan-anggan konsep tidur untuk orang puasa ini, kok sekarang dunia maya
menjadi gaduh karena
penetapan hasil pilpres. Hehe. Memang duniawi itu menyenangkan.
Kalau butuh bukti tentang nikmat sesaat lebih menarik dan
banyak menipu orang dari pada nikmat abadi di hari pembalasan, hari ini adalah
contoh yang bagus. Banyak orang yang lebih tertarik membicarakan agenda lima
tahunan ini dari pada menahan diri.
Ya ini berlaku bagi yang menang dan yang kalah si, bagiku
sama saja. Wes tercium emosi dan sumbu pendek tertanam di kedua kubu. Pun
dengan tulisan ini. Lawong jelas-jelas aku pengen bicara soal ibadah tidur,
kenapa sampai paragraf ini wes ngomongin pilpres. Sial sial. Semoga kita gak
rugi-rugi amat hidup di dunia ini.
Yang bikin aku tergerak
malah kepikiran pilpres dan menyampaikan sedikit informasi soal tidur
adalah gara-gara
barusan baca meme, bunyinya “jadi ini alasan penetapan pilpres malam-malam.
Kalau siang, puasa bisa batal, gak boleh boong”
Meme itu udah pasti meme
ocehan si, ya pokok pengen rame-rame aja. La gimana gak rame-rame, dia
wes pakek narasi agama, puasa, eh anggap boong bikin batal puasa. Itu yang buat
meme makan permen rasa apa si, kok bisa lucu banget. Boong bikin batal puasa,
hemm.
Kalau boong itu bikin amal puasa kosong, mungkin iya. Lawong
ukuran syariat, ndak ada tuh aturan gak oleh boong. La kalau boong bikin batal
puasa, situ bilang curang gak mau membuktikan alias asal tuduh, itu bikin amal
puasa dilipat gandakan gitu? Emm,, legit ya
Jadi sudah lah, aku juga gak ingin berlarut-larut
membicarakan itu. Mari menahan diri. Tulisan ini juga mau aku tahan gak banyak-banyak, biar cuma secuil ini saja.
Yuk sama-sama jaga ketertiban. Kalau Kata Gus Dur; Main bola
itu ya permainan, tapi mainlah yang serius, serius mainnya, gak kayak sepak
bola gajah. Tapi ingat, sepak bola itu ya ada aturannya, jadi kita gak bisa
seenak udel sikat kaki orang, selamat bermain sepak bola, selamat berdemokrasi,
selamat berpuasa, selamat menahan diri.
Kalau kondisinya bising kayak gini, pengennya marah-marah aja, ancen bener, tidur adalah sebaik-baiknya ibadah saat ini. wes wes turu kono, ngerameni twiter. hasishhhh~~~
Salam :)
Kalau kondisinya bising kayak gini, pengennya marah-marah aja, ancen bener, tidur adalah sebaik-baiknya ibadah saat ini. wes wes turu kono, ngerameni twiter. hasishhhh~~~
Salam :)