- Back to Home »
- Embun »
- Guru rival sama murid, kok bisa?
Posted by : bakhruthohir.blogspot.co.id
Selasa, 08 Desember 2015
Malang, delapan desember 2015
Selamat sore Indonesia, dan kali ini akan kuceritakan apa
yang penulis lihat tadi pagi. Tema yang ingin diangkat juga sesuai dengan
judul, seputar pendidikan, terutama pendidikan yang berada di lingkungan kita. Dan
nampaknya di Indonesia masih banyak yang melakukan praktik seperti ini.
Dalam esai ini, penulis akan menyampaikan tiga hal kebiasaan
pendidikan kita, tidak hanya yang tadi pagi penulis alami.
Pagi ini berjalan seperti biasa, penulis datang ke jurusan
dengan tujuan mencari acc naskah tugas akhir, namun nampaknya hari ini tak
semulus yang di inginkan dengan segera mendapat acc. Bukan masalah naskah yang
bermasalah namun akan kurang mulus karena dosen konfirmasi akan datang telat. Oke
lah ndak masalah, pagi ini penulis isi dengan ngobrol santai dan bercanda saja
dengan teman-teman yang sudah ada di jurusan. Dan ketika di sesi bercanda itu
mencul beberapa orang adik tingkat datang mendekati kerumunan kami, dan
nampaknya dia membawa tumpukan kertas laporan yang cukup banyak, seraya dia
bilang pada salah satu dari kami “aduuhhh, apa ini, kok bisa adek-adek ini ndak
bisa dibilangi, laporan salah semua, nilainya pada jelek, padahal sudah
dijelasin. Tambah puanas telingaku, masak semalam aku di sms lebih dari 10
orang, bahkan ada 1 orang yang sms lebih dari 10 sms, ya aku bales aja –sms lagi
gak tak koreksi laporanmu-. Duh gak habis fikir sama kelas ini, sulit di ajari”.
Kurang lebih seperti itu yang dikatakan, intinya dia ngeluh
pada praktikan dan menganggap praktikan bodoh dan sulit dikasih tahu, dan
nampaknya sangking gak sukanya sama praktikan, dia sampai mengancam. Oke lah
dia binggung mengurusi praktikan.
Aku dalam hati hanya bisa mbatin “woy, di sini kalian
gurunya, kok bisa malah seakan-akan jadi rival dengan praktikan, praktikan ndak
bisa itu tanggung jawabmu, mereka gak bisa ya tunjukan sampai mereka bisa,
jangan malah di hina dan tak di hiraukan, guru dan murid itu partner, ndak
rival. Saat UAS bukanlah saat puncak perang antara guru dan murid, namun UAS
adalah masa evaluasi kemampuan siswa dalam berkembang dan masa evaluasi
seberapa sukses mengembangkan orang. UAS adalah masa-masa evaluasi, seharunsnya
guru juga malu saat ada anak didiknya memiliki hasil UAS yang buruk, karena
sang guru belum selesai dan tuntas mengembangkan siswanya. Malah bisa dikatakan
dia belum sukses menjadi guru”
Ya itu sedikit curahan hati penulis, kenapa saat ini masih
banyak sekali yang menganggap bahwa guru dan murid tidaklah satu bagian, yang
antara keduanya saling melengkapi. dan yang diuji hanya murid saja. Kalau ada
siswa gagal, kok ndak pernah terdengan ada guru gagal mengajar karena banyak
siswa yang gagal UAS. Kalau ada siswa yang tak naik kelas, harusnya ada hukuman
untuk guru, karena gak bisa menggembangkan siswa yang tak naik kelas tadi.
Selain hal di atas, ada hal lain menyoal pendidikan kita. Selain
masalah seakan-akan jadi rival antara guru dan murid. Di negeri tercinta kita
sering kali ada praktik menjudge yang kurang bijaksana.
Kalau ada yang bertanya, kenapa siswa melakukan tindakan
contek-mencontek.. jangan melulu menyalahkan siswa, karena bisa di bilang siswa
adalah korban sistem. Kenapa ada siswa mencontek, karena di masyarakat kita,
nilai yang tinggi lebih di hargai dari pada proses yang jujur. Orang dengan
nilai A lebih dihargai dari pada orang yang mendapat nilai D, meskipun yang
dapat nilai D melakukanya dengan jujur dan yang mendapat nilai A karena hasil
mencontek.
Nampaknya kita semua harus mulai merubah mindset kita, kalau
kita ingin budaya pendidikan yang lebih baik, mari lebih bijaksana menjugde
siswa. Jangan semata-mata memaksa siswa harus mendapat nilai baik dan hanya
menghargai yang bernilai baik. Tapi lihat prosesnya, lihat mana yang sudah
faham bahwa jujur itu penting, yang sudah sadar bahwa yang paling penting
bukanlah nilai, melainkan seberapa jauh perkembangan siswa dan proses-proses
yang dilalui siswa.
Yang terahir, kebiasaan lucu bangsa kita adalah soal hukuman
pada siswa. Pasti teman-teman semua mengetahui prakteknya.. kalau ada siswa
telat, tidak masuk sekolah, pulang sebelum jam pulang, tidak mengerjakan PR,
apa hukuman yang diberikan? Biasanya yang diberikan adalah berdiri di depan
kelas, berdiri dilapangan dan hormat pada bendera dan maksimal di skors untuk
tidak boleh masuk sekolah. Itu semua buat apa? Hukuman-hukuman itu buat apa? Buat
siswa jera? Buat siswa berubah sikap? ENDAK.. malah bisa-bisa semakin parah. Guru
ki hajar dewantara memberikan solusi untuk hal-hal semacam ini. Beliau mengatakan
“kalau ada yang telat masuk sekolah, jangan berdirikan dia di depan kelas,
tambah saja jam belajarnya” kalau sekolah masuk jam 7.00 sampai jam 12.00, dan ada siswa datang jam 8.00, jangan di suruh
berdiri, tetapi suru dia belajar sampai jam 13.00.
Teman-teman pembaca bisa bayangkan, mana yang akan lebih
masif? Berdiri di depan kelas atau menambah jam belajar.
Kita telah ditampar dengan sangat keras oleh ki hajar
dewantara, beliau yang hidup di tahun 1900-an mampu berfikir melampaui zaman
semacam itu, namun kita yang hidup ditahun 2000-an masih berpikir cetek dengan
memberikan hukuman-hukuman konyol macam itu.
Waalahu A’lam
Semoga kita semua lebih baik, dan semoga pendidikan kita bisa
menemukan jati dirinya dan tak mencerabut akarnya sendiri dari tanah airnya
sendiri. Amin..
Mantap...selalu menulis menulis dan menulis
BalasHapusenggeh mas,, semoga keresahan yang dibagi bisa memberi keresahan pula untuk orang banyak.. hehe
HapusMantap...selalu menulis menulis dan menulis
BalasHapusSelain merubah mindset, terlebih dahulu kita harus merubah sistem sekolah yang ada. Meskipun kenyataannya di lapangan sudah banyak sekolah2 yang menanamkan nilai kejujuran, tp tetap gak sebanding dengan sekolah yg belum. Soal "guru dan murid yg jadi rival" saya rasa itu cuman sebagian oknum aja koq. Insya Allah, orang2 yg udah faham dengan tugas mulianya dia sebagai seorang guru gak akan seperti itu. Tetap lanjutkan perjuangan, tetaplah menulis (y)
BalasHapusWess dikomen nih mas :v
Siap siap.. Sodara redy juga tetap menulis.. Di tunggu juga update tulisan2 manisnya.. :D
Hapus