- Back to Home »
- Embun »
- Yok jadi pramuka yang mengamalkan darma
Posted by : bakhruthohir.blogspot.co.id
Minggu, 16 Agustus 2015
Malang, limabelas Agustus
2015
Selamat siang Indonesia, kuucapkan
dirgahayu korea selatan yang ke-70 tahun. Usia yang tua dan semoga semakin baik
untuk kita semua. Siang yang terik namun tak menusuk kulit, hangat, sejuk dan
mengembirakan. Terucap alhamdullah untuk suasana yang nyaman ini.
kali ini penulis tidak ingin menulis
dengan membahas hari kemerdekaan korea selatan atau menyambut kemerdekaan
negeri ini yang akan terjadi beberapa hari lagi, namun penulis akan menulis
tentang kejadian yang terjadi kemarin, ya empatbelas agustus 2015. Kemarin
banyak orang yang mengetahui kalau empatbelas agustus adalah peringatan hari
pramuka Indonesia.
Agaknya semua anak di Indonesia ini
pernah mengenyap pendidikan pramuka dan bersama-sama proses disana. Pramuka
adalah salah satu wahana kaderisasi yang ada dinegeri ini, yang bercita-cita
ingin mengeluarkan kader militan berbudi mulia pembela negeri.
Dalam proses pembentukan kader tesebut,
banyak ilmu yang ditanamkan pada semua anggotanya. Dilakukan dengan sangat baik
dan dengan takaran posri yang pas. Kita kenal dalam pramuka ada strata siaga,
penggalang, penegak dan pandega. Strata yang disesuaikan dengan usia dan
kemampuan masing-masing insan pramuka. Ada beberapa ilmu pula yang harus
diamalkan masing-masing anggota pramuka. Dwi darma, tri satya dasa darma dan
pendidikan keterampilan lain.
Sejatinya pramuka bertujuan untuk
membentuk generasi emas bangsa yang mempunyai jiwa patriot kesatria dengan skil
dan kemampuan survive yang baik. Banyak latihan-latihan yang dilakukan dalam
gerakan pramuka yang memang bertujuan untuk mengasah kemampuan fisik anggota.
Skil-skil mengunakan kode rahasia juga diajarkan agar semua anggota mampu
membaca kode rahasia yang hanya diketahui oleh sama-sama anggota pramuka.
Penulis sempat mengikuti gerakan pramuka
dari strata siaga sampai penegak, meskipun pernah tidak berlatih selama 3 tahun
pada saat jenjang MTs (SMP). Sehingga sedikit banyak penulis mengetahui
sedikit-sedikit isi dari apa maksut dari pramuka. Dijenjang perkuliahan peulis
tidak melanjutkan proses berpramuka lagi dan memasuki strata pandega. Namun
penulis sedikit banyak tetap pelihat bagaimana teman-teman pramuka proses. Dan
dari sudut pandang yang ini, penulis menemukan beberapa hal yang bisa kita
benahi bersama-sama agar kita dapat berproses dipramuka dengan lebih baik lagi.
Penulis mulai menyadari bahwa proses
berpramuka agaknya terlalu kaku dan sangat berkasta-kasta. Proses dipramuka
juga malah semakin menanggalkan sifat rendah hati dan jarang mengamalkan
darma-darma dalam pramuka.
Ya cukup membuat geli ketika semua orang
tua harus disebut “kak”. Niat yang baik sebenarnya, yang tetap menjaga adat
ungah-ungguh di jawa, dengan implementasi kita menghargai orang tua. Yang
penulis permasalahkan bukan kita mengunakan kata itu, tetapi lebih pada pantas
atau tidak kita dipangil dengan kata “kak”. Ini berkaitan erat dengan kerisauan
yang kedua, dengan semakin minimnya implementasi darma-darma dalam pramua dan
menengalkan sifat rendah hati.
Menurut penulis, darma dalam pramuka
yang paling sulit di implementasikan sampai saat ini hanya dasadarma nomor 10,
yakni “suci dalam fikiran, perkataan dan perbuatan”. Sunguh saat sulit ketika
kita hidup dengan kondisi demikian, kondisi dimana seseorang telah dalam
tahapan suci. Dan pasti akan tercermin bahwa orang yang suci pasti akan berbuat
baik dengan sesamanya.
Beberapa waktu yang lalu, penulis sempat
pulang kampung dan kebetulan ada perhelatan akbar di kabupaten, yakni kemah
se-kabupaten. Cukup miris ketika melihat para pembina itu dengan gaya-gayanya
ingin dihormati dengan dipangil kak tetapi tidak melihat bagaimana budinya
masing-masing. Seorang yang masih tinggi hati, tidak baik dengan sesama,
mengajarkan hal-hal untuk bersaing dan harus menang dengan cara apapun harus
mendapatkan penghargaan disebut kakak pembina.
Dari hal itulah menjadi suatu yang
kompleks dan membuat hal ini sempat menjadi benalu yang cukup mengangu
difikiran. Harus kita akui memang sulit kita mengimplementasikan sifat suci
tersebut, tetapi harusnya kita dapat berusaha sedikit demi sedikit agar
kehidupan kita juga semakin baik.
Penulis percaya bahwa apabila kita dapat
sepenuh hati mengamalkan darma-darma dalam pramuka, kehidupan negeri ini akan
lebih baik dan meminimalisir gesekan-gesekan horizontal yang terjadi
dimasyarakat. Mari kita ingat-ingat 10 darma yang dulu sering kita hafalkan
saat proses dalam gerakan pramuka:
Dasadarma pramuka, pramuka itu:
1. Takwa kepada
tuhan yang maha esa
2. Cinta alam dan
kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang
sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka
bermusyawarah
5. Rela menolong dan
tabah
6. Rajin terampil
dan gembira
7. Hemat cermat dan
bersahaja
8. Disiplin berani
dan setia
9. Bertanggung jawab
dan dapat dipercaya
10. Suci dalam fikiran perkataan dan perbuatan
Luar biasa bukan darma-darma tersebut,
penulis benar-benar yakin apabila gerakan pramuka dapat mengkader pada
anggotanya dengan benar-benar mengimplementasikan kesepuluh darma ini, negara
ini akan secara otomatis menjadi negara yang madani.
Demikian sedikit coretan yang membelengu
fikiran penulis semoga kita bisa lebih baik.